Label

Jumat, 30 Desember 2011

Gender dan Kelembagaan KOPRI


Perbedaan SEX & GENDER
SEX
GENDER
  Ciptaan Tuhan
  Bersifat kodrat
  Tidak dapat berubah
  Tidak dapat ditukar
  Berlaku sepanjang zaman dan dimana saja
·      Buatan Manusia
·      Tidak bersifat kodrati
·      Dapat dirubah
·      Dapat ditukar
·      Tergantung waktu dan budaya setempat

·       Guru TK, perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik, pembantu rumah tangga dinilai sebagai pekerja rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat gaji/upah yang diterima.
·       Masih banyaknya pekerja perempuan dipabrik yang rentan terhadap PHK dikarenakan tidak mempunyai ikatan formal dari perusahaan tempat bekerja karena alasan-alasan gender, seperti  sebagai pencari nafkah tambahan, pekerja sambilan dan juga alasan factor reproduksinya, seperti menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.
·        Perubahan dari sistem pertanian tradisional kepada sistem pertanian modern dengan menggunakan mesin-mesin traktor telah memarjinalkan pekerja perempuan.
Subordinasi artinya, suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan public atau produksi.
Pertanyaannya adalah, apakah peran dan fungsi dalam urusan domestic dan reproduksi mendapat penghargaan yang sama dengan peran publik dan produksi? Jika jawabannya “tidak sama”, maka itu berarti peran dan fungsi public laki-laki. Sepanjang penghargaan social terhadap peran domestic dan reproduksi berbeda dengan peran publik dan reproduksi, sepanjang itu pula ketidakadilan masih berlangsung. Contoh :
·       Masih sedikitnya jumlah perempuan yang bekerja pada posisi atau peran pengambil keputusan atau penentu kebijakan disbanding laki-laki.
·       Dalam pengupahan, perempuan yang menikah dianggap sebagai lajang, karena mendapat nafkah dari suami dan terkadang terkena potongan pajak.
·       Masih sedikitnya jumlah keterwakilan perempuan dalam dunia politik (anggota legislatif dan eksekutif).
Stereotype itu sendiri berarti pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat. Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan atau lebih dan seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas kelompok lainnya.
Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang  yang bertujuan untuk menaklukkan atau menguasai pihak lain. Pelabelan negative juga dapat dilakukan atas dasar anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negative ditimpakan kepada perempuan. Contoh :
·       Perempuan dianggap cengeng, suka digoda.
·       Perempuan tidak rasional, emosional.
·       Perempuan tidak bisa mengambil keputusan penting.
·       Perempuan sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah tambahan.
·       Laki-laki sebagai pencari nafkah utama.
Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya.
Peran gender  telah membedakan karakter perempuan dan laki-laki. Perempuan dianggap feminism dan laki-laki maskulin. Karakter ini kemudian mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki dianggap gagah, kuat, berani dan sebagainya. Sebaliknya perempuan dianggap lembut, lemah, penurut dan sebagainya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pembedaan itu. Namun ternyata pembedaan karakter tersebut melahirkan tindakan kekerasan. Dengan anggapan bahwa perempuan itu lemah, itu diartikan sebagai alasan untuk diperlakukan semena-mena, berupa tindakan kekerasan. Contoh :
·       Kekerasan fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isterinya di dalam rumah tangga.
·       Pemukulan, penyiksaan dan perkosaan yang mengakibatkan perasaan tersiksa dan tertekan.
Beban ganda (double burden) artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah public, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestic. Upaya maksimal yang dilakukan mereka adalah mensubstitusikan pekerjaan tersebut kepada perempuan lain, seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga perempuan lainnya. Namun demikian, tanggung jawabnya masih tetap berada di pundak perempuan. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.

Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasion al (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.

Keadilan Gender
·       Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
  Terwujudnya kesetaran dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.
  Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan.
Selanjutnya dalam perjalanan sejarah organisasi yang bernama Korp PMII Putri yang disingkat KOPRI mengalami proses yang panjang dan dinamis. KOPRI berdiri pada Kongres III PMII pada tanggal 7-11 Februari 1967 di malang jawa timur dalam bentuk Departemen Keputrian dengan berkedudukan di Surabaya jawa timurdan lahir bersamaan dengan Mukernas II PMII di Semarang Jawa Tengah pada tanggal 25 September 1967. Musyawarah Nasional pertama KOPRI pada Kongres IV PMII di Makasar (Ujung Pandang) pada tanggal 25-31 April 1970. KOPRI mengalami keputusan yang pahit ketika status KOPRI dibubarkanmelalui voting beda satu suara pada Kongres XII di Medan pada tahun 2000. Merasa pengalaman pahit itu terasa, bahwa kader-kader perempuan PMII pasca kongres di medan mengalami stagnasi yang berkepanjangan dan tidak menentu, maka oleh sebab itu kader-kader perempuan PMII mengsngsp perlu dibentuknya wadah kembali,kongres XIII di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur pada tanggal16-21 april 2003 sebagai momentum yang tepat untuk memprakarsai adanya wadah maka terbentuklah POKJA perempuan dan kemudian lahirlah kembali KOPRI di Jakarta pada tanggal 29 September 2003 karena semakin tajam semangat kader perempuan PMIImaka pada Kongres di Bogor tahun 2005 terjadi perbedaan pandangan kembali dan atas berbagai pertimbangan dan kebutuhan maka terjadinya voting atas status KOPRI dengan suara terbanyak menyatakan status KOPRI adalah Otonom sekaligus memilih ketua Umum PB KOPRI secara langsung.

Minggu, 25 Desember 2011

MAPABA 2011

Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Rayon Tarbiyah dan Keguruan
Komisariat UIN Sunan Gunung Djati
Cabang Kota Bandung















Agenda Acara
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Pelaksana
Jum’at, 25 November 2011
16.00-17.00
Persiapan Pemberangkatan
Sie. Acara
17.00-17.30
Pemberangkatan

17.00-18.15
Ishoma

18.15-19.15
MC
Pembukaan
Pembacaan Kalam Ilahi
Tawashul/Hadhoroh
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Menyanyikan Mars PMII
Sambutan-Sambutan:
-          Ketua OC
-          Ketua Rayon
-          Ketua Komisariat
-          Ketua Cabang
Do’a Tutup
Adinda


Miftah

Helmy Khoerustiwa

M. Panji Tawakal Latif
Deri Jamaludin Basari
Kabul Hilmansyah
Royani, S.Hum
Saefuridwanullah
19.15-19.45
Bina Suasana
Sie Acara
19.45-20.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
20.00-21.30
Materi 1 : Mahasiswa & Tanggungjawab Sosial
 Diah Widiawati
Moderator : Saefuridwanullah
21.30-21.45
Pemahaman Konsep Awal + ishoma
Tim Mentor
21.45-23.15
Materi 2 : Ke-Organisasian PMII
Muhammad Uwais
Moderator : Fajar Sidiq Gumelar
23.15-00.00
Mentoring
Tim Mentor
00.00-.....
Time to sleep

Sabtu, 26 November 2011
04.00-05.00
Bangun dan solat shubuh
Sie . Acara
05.00-05.30
Keagamaan
Sie . Acara
05.30-06.00
Istirahat

06.00-07.45
Senam Pagi + sarapan
Sie. Acara
07.45-08.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
08:00-09:30
Materi 3: Antropologi Kampus
Aang Subhan
Moderator : Rio Roy
09.30-09.45
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
09.45-11.15
Materi 4:Nilai Dasar Pergerakan
Rizalullah, S.Pd.I
Moderator: Indra Frandias
11.15-11.45
Mentoring
Tim Mentor
11.45-12.45
Ishoma

12.45-13.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
13.00-14.30
Materi 5: Islam Indonesia
A.A. Abdul Rozaq
Moderator: Miftah
14.30-15.30
Istirahat, solat

15.30-15.45
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
15.45-17.15
Materi 6:Gender dan Kelembagaan KOPRI
Euis Aprilia
Moderator :  Gilman
17.15-17.45
Mentoring
Tim Mentor
17.45-18.45
Ishoma

18.45-19.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
19.00-20.30
Materi 7 :Ke-Fakultasan
Asep Dedi, S.Pd.I
Moderator : Arif
20.30-20.45
Mentoring

20.45-21.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
21.00-00.00
Materi 8: Teknik dan Simulasi Sidang
Dede Sumarsah
Moderator : Helmy Khoerustiwa
Minggu, 27 November 2011
07.45-08.00
Pemahaman Konsep Awal
Tim Mentor
08.00-09.30
Materi 9: Manajemen Aksi
Yusdiana
Moderator : Fikri
09.30-11.00
Materi 10 : Study Kasus
Tim Mentor
11:00:13:00
Outbond
Panitia
13:00-14:00
Ishoma
SC
14.00-15.00
RTL dan Pengenalan Pengurus
SC
15.00-16.00
MC
Penutupan
Pembacaan Kalam Ilahi
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Menyanyikan Mars PMII
Pembaiatan

Sambutan-Sambutan:
-          Ketua Angkatan MAPABA
-          Ketua OC
-          Ketua Rayon
-          Ketua Komisariat
-          Ketua Cabang
Do’a Tutup
Fajar

Purnama

Adinda
Ketua PMII Cabang Kota Bandung


-
M. Panji Tawakal Latif
Deri Jamaludin Basari
Kabul Hilmansyah
Royani. S.Hum
16.00-16.30
Sholat

16:30
Narji’ ilal bait
 

Pamplet MAPABA
Kartu Peserta MAPABA

Cap MAPABA
 



























Gantungan Kunci MAPABA































***