Label

Rabu, 13 Juni 2012

SOSIAL DAN BUDAYA

SOSIAL Sosial diartikan sebagai segala bentuk aktivitas atau hubungan antara manusia dalam dinamika kehidupannya, baik individu ataupun kelompok. Aktivitas tersebut berupa sebuah interaksi orang-orang di dalam kehidupan bermasyarakat baik individu ataupun kelompok. Hal ini, sering juga disebut dengan interaksi sosial. Interaksi sosial ini didasari dan terus diarahkan pada nilai-nilai kebersamaan, norma-norma yaitu standar tingkah laku yang mengatur interaksi antar individu yang menunjukkan hak dan kewajiban tiap-tiap individu sebagai sarana penting untuk mencapai tujuan bersama. Norma-norma tersebut melahirkan sebuah sanksi sosial, baik sanksi negatif maupun sanksi positif. Sanksi negatif berartikan suatu hukuman terhadap siapa saja yang melanggar norma-norma tersebut. Sedangkan, sanksi positif merupakan suatu penghargaan terhadap siapa saja yang telah mentaati norma-norma tersebut. Dasar dan arah umum interaksi inlah yang sering disebut sebagai kultur. Kecuali itu, interaksi antar individu juga diantur sesuai dengan tujuan-tujuan khusus interaksi itu. Interaksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keakraban diatur dalam institusi keluarga. Interaksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup diatur dalam institusi ekonomi. Interaksi orang dalam hubungannya dengan Illahi diatur dalam institusi agama. Sedangkan, agar keseluruhan interaksi dalam masyarakat umumnya bisa terjamin dan pasti diadakan diatur dalam institusi politik. Institusi-institusi ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagaimana kadar saling hubungan dan saling mempengaruhi, serta mana institusi yang paling berpengaruh harus dilihat langsung dalam masyarakat yang ada. Perlu diingat, bahwa dalam setiap institusi juga ada nilai-nilai, norma-norma dan sanksi-sanksi, karena tujuan institusi memang untuk mengatur interaksi. Keseluruhan institusi memang untuk mengatur interaksi. Keseluruhan institusi serta saling berhubungan satu sama lain, itulah yang disebut dengan stuktur sosial. Kata stuktur menunjukkan saling adanya hubungan antara bagian keseluruhan. Stuktur sosial merupakan interaksi manusia yang sudah berpola dalam institusi ekonomi, politik, agama, keluarga, budaya. Dengan kata lain, struktur sosial adalah seluruh aturan permainan masyarakat dalam berinteraksi atau suatu pengorganisasian di dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, perlu juga dimengerti perpindahan antara keadilan personal dan keadilan sosial. Dalam keadilan personal sering mudah diketahui siapa yang bertanggung jawab. Sebagai contoh kecilnya, si pembeli membeli barang dengan kualitas tertentu, ternyata dia mendapat barang dengan kualitas rendah. Penjual barang tersebut jelas langsung bisa dimintai pertanggungjawabannya. Jelaslah mengenai keadilan personal, pelaksanaannya tergantung pada kehendak individu yang bersangkutan. Keadilan personal menuntut agar kita memperlakukan setiap orang yang kita hadapi dengan adil. Sebaliknya, mengenai ketidakadilan sosial tanggung jawab atas perbuatan dan efek perbuatan menjadi tanggung jawab semua orang. Tidak bisa kita menunjuk satu orang untuk bertanggung jawab sebagaimana pada ketidakadilan personal. Pelaksanaan keadilan sosial tergantung pada struktur masyarakat. Karena tergantungnya pada stuktur masyarakat maka, tanggung jawab ketidakadilan sosial menjadi tanggung jawab semua pihak. Hal ini diperjelas dengan seringnya individu dalam masyarakat yang tidak bisa bersikap adil meski dia sudah insaf. Namun, karena struktur sosiallah yang menbuat dia tidak bisa bersikap adil. Umpamanya seorang pengusaha tekstil tidak dapat menaikkan upah buruh-buruhnya karena perdagangan tekstil sedemikian rupa sehingga kalau dia menaikkan upah buruh-buruhnya perusahaan akan gulung tikar. Dengan kata lain, institusi ekonomi yang ada menyebabkan upah buruh tetap rendah. Kalau pelaksanaan keadilan sosial tergantung pada struktur sosial yang ada, maka perjuangan demi keadilan sosial berarti perjuangan membangun struktur sosial yang semakin adil. Ada beberapa hal penting yang ditimbulkan oleh segala bentuk pengorganisasian di dalam kehidupan masyarakat yakni kelas sosial. Kelas sosial adalah pengelompokan yang ada dalam masyarakat. Namum ada pengelompokan masyarakat yang tidak berdasarkan kelas. Pengelompokan itu, misalnya berdasarkan jenis kelamin, ras, kebangsaan, pekerjaan dan sebagainya. Beberapa di antara pengelompokan itu ada yang didasarkan atas penggolongan fisik (usia, jenis kalamin, ras), dan ada juga penggolongan yang bersifat sosial (kebangsaan, pekerjaan). Pembedaan-pembedaan tersebut, dilihat dari segi politik, sebenarnya tidak dengan sendirinya menyebabkan perbedaan-perbedaan sosial, dan hanya di bawah kondisi-kondisi sosial tertentu saja, maka pembedaan tersebut bisa dikaitkan dengan ketimpangan sosial. Alhasil, ketimpangan yang didasarkan pada ras sesungguhnya lebih bersifat historis/menyejarah ketimbang alami. Pengelompokan rasial sendiri merupakan kategori sosial, bukan kategori biologis. Pengelompokan berdasarkan ras muncul karena ada praktek sosial kapitalisme yang memuja-muja perbedaan fisik manusia (biasanya merupakan perbedaan warna kulit), yang menganggap bahwa unggul dan rendahnya nilai-nilai sosial itu berasal dari perbedaan-perbedaan fisik tersebut. Akibatnya, muncul pembenaran terhadapnya; juga misalnya ketimpangan sosial berdasarkan jenis kelamin, yang sebenarnya lebih disebabkan oleh fakta-fakta historis/kesejarahan ketimbang fakta-fakta alam. Pada tahap awal perkembangan sejarah, yakni selama sistem komunal primitif, kaum perempuan memainkan peranan penting/pimpinan di tengah masyarakat. Namun peran kepemimpinan itu lambat laun pudar seiring dengan terbagi-baginya masyarakat ke dalam unit-unit keluarga yang dipisahkan satu sama lain berdasarkan pemilikan pribadi. Di antara berbagai pengelompokan sosial yang ada, pengelompokan yang paling utama dan jelas adalah pengelompokan berbasis kelas. Pertama, kelas-kelas itu tumbuh dari fondasi-fondasi masyarakat yang paling mendasar, yaitu dari relasi masyarakat/ manusia dengan alat-alat produksi yang menentukan relasi-relasi lainnya. Kedua, kelas merupakan pengelompokan sosial yang paling kuat dan paling banyak keanggotaannya di tengah masyarakat, yang relasi-relasi serta perjuangannya sangat mempengaruhi jalannya seluruh sejarah kehidupan sosial, politik dan ideologi masyarakat. BUDAYA Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu merupakan hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. Sedangkan, kebudayaan adalah keseluruhan suatu sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam ruang lingkup hidup bermasyarakat yang dijadikan kepemilikan manusia dengan berbagai macam pembelajarannya. Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Adapun secara umum, wujud dari kebudayaan terdiri dari tiga wujud, yakni: 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud ini disebut dengan sistem budaya. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini juga disebut dengan sistem budaya. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Sedangkan, wujud yang terakhir kebudayaan disebut kebudayaan fisik. Secara empirik, ketiga wujud kebudayaan tersebut menjadi suatu kesatuan yang integral. Wujud satu mempengaruhi wujud yang lain dalam proses kehidupan masyarakat. Kebudayaan ideal (adat istiadat) mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya. Atas dasar gagasan yang diimplementasikan dalam tindakan (aktivitas) maka tercipta kebudayaan fisik. Sebaliknya, kebudayaan fisik akan membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan terdiri dari tujuh unsur, yaitu: 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi 7. Kesenian Oleh karena, ketujuh unsur kebudayaan ini dapat ditemukan disemua kebudayaan dari semua suku bangsa di manapun di dunia, baik suku yang bersahaja maupun suku bangsa yang besar dan kompleks maka disebut dengan unsur-unsur kebudayaan universal (Cultural Universal). Setiap unsur-unsur kebudayaan universal menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan (sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik). Setiap sosial budaya di manapun akan mengalami perkembangan seiring dengan dinamika dari masyarakat pendukung kebudayaan bersangkutan. Perkembangan tidak selalu memiliki konotasi kemajuan (progress), namun juga dapat berarti kemunduran (regress) tergantung masyarakat itu sendiri. Secara tidak langsung menghasilkan keragaman sosial budaya. Timbulnya keanekaragaman disebabkan oleh pengalaman dan hasil pengalaman manusia terikat oleh faktor ruang dan waktu, dipengaruhi oleh perkembangan sejarah, faktor geografis dan dipengaruhi periode waktu yang berbeda.

1 komentar:

  1. Playtech | online casino games & software - KAdang
    Playtech online casino games 바카라 & 온카지노 software for 바카라 사이트 Android & iOS. Playtech casino games & software for Android and iOS. We have games by The Dog House slot

    BalasHapus